Komponenslide piece di CVT dibiarkan oblak dan tidak segera diganti baru, ini dampaknya di motor matic bekas. Tampa dibongkar, gejala slide piece yang sudah aus bisa ditandai dari adanya suara kasar di CVT ketika mesin dalam posisi langsam atau stasioner dan berkurang ketika putaran gas dibuka. Dalam beberapa kasus, gejalanya motor bakal MOTOR - Simak brother, berikut ini komponen-komponen penting yang ada di dalam CVT motor matic. CVT merupakan transmisi yang biasa digunakan pada motor-motor matic untuk meneruskan daya mesin ke roda belakang. Perbedaan antara transmisi Manual dengan transmisi CVT adalah di penggeraknya. Jika di motor manual menggunakan rantai, sedangkan CVT menggunakan V-belt. Berikut ini komponen-komponen penting yang ada di dalam CVT motor matic 1. Primary Sliding Sheave Puli primer bergerak MOTOR Plus Foto ilustrasi. Rumah roller Honda ADV150 "Puli bergerak ini biasa disebut juga rumah roller," buka Rizky, salah satu mekanik dari Duta Motorsport. Fungsi dari Sliding Primary Sheave atau rumah roller ini untuk menekan v-belt berdasarkan putaran mesin. Baca Juga Jadwal Ganti V-Belt di CVT Motor Matic, Buruan Cek Jangan Sampai Putus Di Jalan Ketika berada pada putaran mesin tinggi komponen ini akan bekerja mendorong v-belt ke luar diameter puli. 2. Primary Fixed Sheave Puli primer tidak bergerak Isal/ Puli kipas dan rumah roller custom buat Honda PCX 150 "Puli tidak bergerak ini biasa disebut juga kipas puli," sambung pria yang akrab disapa Kilun. Fungsinya, untuk menahan v-belt akibat dorongan dari puli bergerak tadi dan juga untuk memperbesar perbandingan rasio. Selain itu, puli tidak bergerak ini juga berfungsi sebagai pendingin v-belt dan komponen CVT lainnya. 3. Weight Pemberat Dok. MOTOR Plus Ilustrasi roller motor matic. Komponen weight ini biasa disebut juga roller. Roller berfungsi untuk mengatur pergerakan puli primer bergerak. Baca Juga Daftar Komponen CVT Motor Yamaha Mio Z, Banyak Dicari Meski Sudah Disuntik Mati Komponen ini bekerja menggunakan prinsip gaya sentrifugal atau gaya yang keluar dari sebuah gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran. "Dengan adanya roller, membuat diameter puli mengalami pembesaran dan pengecilan sesuai dengan putaran mesin, sehingga motor bisa berjalan," tambahnya. 4. Secondary Fixed Sheave Puli sekunder tidak bergerak Aant / Driven pulley All New PCX 150 Secondary fixed sheeve merupakan sisi puli yang terhubung dengan poros sekunder secara tetap alias tidak bergerak. 5. Secondary Sliding Sheave Puli sekunder bergerak Isal/ ilustrasi pulley belakang CVT motor matic Sama seperti puli primer bergerak, puli sekunder bergerak ini juga memiliki fungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada puli sekunder. Puli sekunder juga berbentuk tirus supaya pergerakannya mempengaruhi lebar lilitan v-belt. 6. Secondary Sheave Spring Per CVT Baca Juga Ternyata Begini Cara Kerja CVT Motor Matic, Bikers Wajib Paham Nih Dok Motor Plus Foto ilustrasi. Per CVT Honda BeAT di Yamaha Lexi "Jika di puli primer ada roller yang bertugas mengatur pergerakan puli primer bergerak," sebut Kilun yang ngebengkel di Jalan Mayo Mudmuin Hasibuan No 60, Bekasi, Jawa Barat. "Nah, di puli sekunder menggunakan sebuah per untuk mengatur pergerakan puli sekunder," jelasnya. Dalam posisi idle, per ini akan menjaga sliding sheave tetap rapat sehingga diameternya membesar. Saat puli primer berputar, roller tidak hanya mengatur pergerakan puli primer, namun juga melawan daya pegas pada puli sekunder. 7. Clutch Carrier Kampas kopling Ilustrasi kampas ganda CVT motor matic habis tidak merata Fungsi kampas kopling di transmisi CVT adalah meneruskan putaran dari poros sekunder ke roda apabila poros sekunder berputar di rpm menengah. Kampas kopling ini bekerja menggunakan gaya sentrifugal. Saat poros sekunder berputar, otomatis kampas kopling juga berputar. Baca Juga Mengenal Lebih Dalam Apa Itu CVT Motor Matic dan Komponen Utamanya Putaran kampas kopling akan menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat kampas kopling bergerak keluar, sehingga terhubung ke clutch housing rumah kopling. 8. Clutch Housing Rumah atau mangkok kopling MOTOR Plus Mangkok kopling Honda ADV150 Rumah kopling atau mangkok kopling ini berbentuk seperti tromol rem. Fungsinya untuk menerima putaran dari kampas kopling yang selanjutnya akan didistribusikan ke roda belakang. 9. V-belt MOTOR Plus V-belt Honda ADV 150 V-belt merupakan tali khusus yang terbuat dari bahan karet yang dicampur serat baja. Fungsinya, menghubungkan putaran dari puli primer ke pui sekunder. V-belt pada CVT motor dirancang khusus agar memiliki flexibilitas tinggi. Baca Juga Daftar Komponen CVT Motor Yamaha NMAX Baru, Ada Yang Beda Dari NMAX Lama 10. Gear Reduction Dok. MOTOR Plus Rasio Yamaha NMAX Komponen ini biasa disebut juga gigi reduksi atau gir rasio. Sesuai dengan namanya, komponen ini akan mereduksi atau menyeimbangkan putaran mesin dari CVT ke roda belakang. 10Komoponen CVT Motor Matic dan Fungsinya. Motor matic memang memiliki komponen yang berbeda dengan motor manual, komponen yang terdapat pada motor matic ini sendiri dinilai sangat rumit dan membutuhkan banyak perhatian agar tidak mudah rusak. Karenanya perawatan-nya harus dilakukan secara berkala. Bagian-bagian yang terdapat pada kendaraan
Pengertian Komponen CVT pada Motor MaticKomponen CVT dan Fungsi Centrifugal Clutch Fixed primary sheeve Roller Sliding Primary Sheeve Primary Shaft Secondary Fixed Sheeve Secondary Sliding sheeve Secondary Sheeve Spring Secondary Shaft V Belt Motor matic memang memiliki komponen yang berbeda dengan motor manual, komponen yang terdapat pada motor matic ini sendiri dinilai sangat rumit dan membutuhkan banyak perhatian agar tidak mudah rusak. Karenanya perawatan-nya harus dilakukan secara berkala. Bagian-bagian yang terdapat pada kendaraan ini sendiri sering disebut dengan komponen CVT Motor matic dan bagian ini merupakan bagian yang sangat penting untuk selalu dijaga dan dirawat kondisinya. Lihat juga Penyebab motor tambah boros dan solusinya Perbedaan karburator dan injeksi serta cara kerjanya Motor sering mogok? perhatikan komponen ini Pengertian Komponen CVT pada Motor Matic Jika dilihat dari pengertiannya secara umum CVT sendiri merupakan kepanjangan dari Continuos Variable Transmission yakni sebuah sistem perpindahan kecepatan yang terjadi secara penuh otomatis sesuai dengan putaran mesin itu sendiri. Mesin motor matic memang berbeda dengan motor manual karena mesin motor matic tidak mempunyai gigi transmisi akan tetapi menggunakan dua buah pulley pada bagian depan dan belakang sebagai gantinya. Fungsinya adalah untuk menghubungkan dua buah pulley tersebut pada sabuk atau yang disebut dengan V Belt. Komponen CVT dan Fungsi Di dalam motor matic ini terdapat banyak sekali komponen CVT. Berikut ini adalah komponen-komponen transmisi otomatis pada motor matic Centrifugal Clutch Bagian pertama adalah kampas kopling, tapi kampas kopling yang terdapat pada motor matic berbeda karena menggunakan jenis kopling sentrifugal yang hanya memiliki bentuk seperti sepatu rem tromol. Bentuk kampas kopling pada motor matic ini jelas berbeda dengan kampas kopling yang terdapat pada kopling motor manual. Karena pada kopling manual, bentuk kampas koplingnya adalah seperti piringan. Fungsi dari kampas kopling sentrifugal atau kampas kopling untuk motor matic ini adalah untuk meneruskan putaran yang berasal dari poros sekunder ke roda. Jika putaran poros sekunder terjadi pada middle RPM. Dinamakan kampas kopling sentrifugal karena kampas ini bekerja pada saat poros sekunder berputar maka secara otomatis kampas kopling akan mulai berputar dan putaran kampas kopling ini dapat menghasilkan gaya sentrifugal. Sehingga membuat kampas kopling dapat bergerak lebih keluar dan dapat terhubung ke clutch housing. Maka dari itu kampas kopling ini disebut dengan kampas kopling gaya sentrifugal. Fixed primary sheeve Di dalam puller prime sistem CVT sebenarnya terdapat dua bgian utama yaitu fixed primer dan juga sliding primer. Fixed primer sheeve merupakan sisi yang terhubung secara tetap atau fixed pada poros pulley primer. Bagian ini sendiri memiliki fungsi yang sangat penting yakni sebagai tempat V belt melilit pulley. Roller Roller juga biasa disebut dengan pemberat, bagian ini memiliki fungsi penting sebagai pengatur pergerakan sliding primber sheeve. Cara kerja bagian ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini sendiri merupakan gaya yang keluar dari sebuah getaran rotasi dengan arah yang menjauhi poros putaran. Akan tetapi alur roller ini biasanya dibuat lebih condong ke depan. Hal ini membuat pergerakan roller tidak sepenuhnya menjauhi poros putaran. Akan tetapi membuat gerakannya dibelokkan ke arah depan. Pergerakan ini lah yang akan mendorong sliding primer sheeve untuk bisa bergerak ke depan pada saat putaran pulley kencang. Sliding Primary Sheeve Bagian yang berikutnya adalah sliding primer sheeve yang merupakan bagian dengan sisi yang terhubung secara tidak tetap pada poros pulley primer. Hal ini dikarenakan bagian ini tidak tetap sehingga dapat digeser ke kiri mau ke kanan. Sliding primary sheeve ini memiliki fungsi yang penting yakni untuk memperkecil mau pun memperbesar diameter yang ada pada pulley primer. Pada saat sliding primary ini bergerak mendekati fixedp primary sheeve maka jaraknya akan menjadi semakin dekat. Sliding primary sheeve ini mempunyai bentuk yang tirus sehingga pada saat kedua sheeve ini bergerak mendekat maka akan membuat lilitan v belt menjadi terdorong dan akan menjadi lebih lebar. Primary Shaft Primary shaft atau yang memiliki nama lain poros primer ini memiliki fungsi sebagai penghubung putaran crankshaft dari mesin pada pulley utama. Poros ini sendiri terhubung secara langsung ke crankshaft mesin secara tetap maka dari itu bagian ini diberi nama primary shaft. RPM mesin ini sendiri sama dengan RPM potos primer, hal ini membuat RPM mesin juga sama dengan RPM pulley primer. Secondary Fixed Sheeve Bagian berikutnya adalah secondary fixed sheeve atau pulley sekunder ini memiliki dua sisi yaitu sliding sheeve dan fixed sheeve. Bagian ini sendiri merupakan sisi sheeve yang terhubung secara tetap dengan poros sekunder. Secondary Sliding sheeve Secondary sliding sheeve mempunyai fungsi yang sama dengan secondary fixed sheeve yakni sebagai pengatur besar kecilnya diameter yang ada pada pulley sekunder. Bentuk secondary sliding sheeve ini adalah tirus, bentuk ini dimaksudkan agar pergerakan dari secondary sliding sheeve ini dapat mempengaruhi lebar lilitan pada V belt. Secondary Sheeve Spring Secondary sheeve spring ini merupakan roller yang bertugas pada pulley primer untuk mengatur pergerakan primer slidding sheeve. Akan tetapi pada pulley sekunder ini biasanya hanya menggunakan satu buah pegas spiral saja untuk mengatur pergerakan secondary sliding sheeve. Pada posisi yang normal pegas ini sendiri akan menjaga sliding sheeve agar tetap rapat sehingga membuat diameternya menjadi membesar sedangkan pada saat pulley primer ini berputar maka roller tidak akan hanya mengatur pergerakan primer sliding sheeve saja tapi juga melawan daya pegas yang ada pada pulley sekunder. Hal ini dikarenakan V belt tidak mempunyai daya elastisitas sehingga pembesaran diameter puller primer ini akan membuat diameter pulley sekunder menjadi mengecil. Secondary Shaft Bagian ini memiliki fungsi untuk meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain berikutnya yakni pada kopling sentrifugal. Bagian ini sendiri disebut dengan poros sekunder. V Belt Bagian yang terakhir adalah sabuk khusus yang terbuat dari bahan karet dicampur dengan serat baja yang memiliki fungsi untuk menghubungkan putaran dari pulley primer ke pulley sekunder. Tapi meski terbuat dari bahan karet, V belt ini rupanya tidak mempunyai daya elastisitas seperti sifat karet yang kita kenal selama ini. hal ini karena V belt juga terbuat dari bahan serat kawat baja yang digunakan untuk menahan gesekan di antara pulley primer dan sekunder. Referensi
Komponencvt dan fungsinya adalah sebagai berikut: Komponen ini diisi dengan minyak transmisi yang memiliki fungsi untuk memperbesar momen mesin dan kemudian diteruskan ke transmisi. Dinding dalam merupakan komponen pulley yang bergerak menekan cvt agar diperoleh kecepatan. Komponen cvt dan fungsi centrifugal clutch. Sebutkan Minimal 3 Komponen Cvt Dan Jelaskan Fungsinya – Konversi Variabel Torsi CVT adalah sistem transmisi yang secara mekanis mengubah putaran mesin ke putaran roda. Sistem ini mengubah gear ratio secara otomatis untuk mencapai transmisi yang lebih halus dan lebih efisien. CVT menggantikan transmisi manual dan otomatis yang konvensional. Konstruksi sistem ini terdiri dari tiga komponen utama yaitu variator, belt dan pulley. Variator merupakan bagian dari transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda. Fungsinya adalah mengubah gear ratio dengan mengubah diameter pulley. Variator terdiri dari dua pulley yang dipasang berdampingan dan dipasangkan ke as roda. Satu pulley bergerak naik dan turun, dan yang lainnya bergerak keluar dan masuk untuk mengubah gear ratio. Belt adalah komponen utama dari sistem transmisi CVT. Fungsinya adalah untuk menghubungkan variator dan pulley. Belt ini bergerak di antara pulley untuk mengubah gear ratio melalui penyesuaian diameter pulley. Belt CVT memiliki kelebihan dibandingkan sistem transmisi konvensional, yaitu panjangnya yang cukup fleksibel dan konstruksi yang kuat. Pulley merupakan komponen lain dari sistem transmisi CVT. Fungsinya adalah untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui belt. Pulley dapat berubah diameter untuk menyesuaikan torsi yang diproduksi oleh mesin. Dengan mengubah diameter, pulley dapat mengubah perbandingan antara putaran mesin dan putaran roda. Konversi Variabel Torsi CVT merupakan sistem transmisi yang canggih dan efisien. Sistem ini menggantikan transmisi manual dan otomatis yang konvensional. Konstruksinya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu variator, belt dan pulley. Variator berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda, belt berfungsi untuk menghubungkan variator dan pulley, dan pulley berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui penyesuaian diameter pulley. Dengan demikian, ketiga komponen tersebut saling berhubungan untuk membuat sistem transmisi CVT berfungsi dengan baik. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Sebutkan Minimal 3 Komponen Cvt Dan Jelaskan 1. Variator adalah komponen utama dalam sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda dengan mengubah diameter 2. Belt adalah komponen utama lain dari sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk menghubungkan variator dan pulley dan mengubah gear ratio melalui penyesuaian diameter 3. Pulley adalah komponen lain dari sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui penyesuaian diameter pulley. 1. Variator adalah komponen utama dalam sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda dengan mengubah diameter pulley. Variator adalah komponen utama dalam sistem transmisi CVT Continuously Variable Transmission. Variator berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda dengan mengubah diameter pulley. Variator akan mengubah diameter dari kedua pulley secara bersamaan untuk meningkatkan atau menurunkan torsi yang diteruskan ke roda. Variator menggunakan belt, sabuk, atau rantai untuk menghubungkan kedua pulley dan mengubah kecepatan putaran dari mesin ke roda. Variator juga dapat menyesuaikan tegangan belting untuk mengubah kecepatan. Komponen kedua dalam transmisi CVT adalah pulley. Pulley adalah komponen mekanik yang terbuat dari baja atau aluminium yang berfungsi untuk mengubah roda gigi transmisi. Pulley terdiri dari dua bagian, yaitu bagian bagian tunggal dan bagian dual. Bagian tunggal berfungsi untuk meningkatkan torsi yang diteruskan ke roda, dan bagian dual berfungsi untuk mengurangi torsi yang diteruskan ke roda. Komponen ketiga dalam transmisi CVT adalah belt atau sabuk. Belt atau sabuk adalah komponen yang menghubungkan kedua pulley. Belt atau sabuk berfungsi untuk mengubah torsi dan kecepatan dari mesin ke roda. Belt atau sabuk juga berfungsi untuk mengubah tegangan belting untuk mengubah kecepatan. Komponen keempat dalam transmisi CVT adalah pengontrol transmisi. Pengontrol transmisi adalah alat elektronik yang berfungsi untuk mengontrol torsi dan kecepatan dari mesin ke roda. Pengontrol transmisi akan menyesuaikan torsi dan kecepatan dari mesin ke roda dengan berbagai situasi seperti kecepatan, putaran mesin, beban, dan lain-lain. Semua komponen di atas adalah komponen penting dalam transmisi CVT. Variator berfungsi untuk mengubah diameter pulley untuk meningkatkan atau menurunkan torsi yang diteruskan ke roda, pulley berfungsi untuk mengubah torsi dan kecepatan dari mesin ke roda, belt atau sabuk berfungsi untuk menghubungkan kedua pulley, dan pengontrol transmisi berfungsi untuk mengontrol torsi dan kecepatan dari mesin ke roda. Semua komponen ini bekerja sama untuk memungkinkan transmisi CVT berfungsi dengan baik. 2. Belt adalah komponen utama lain dari sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk menghubungkan variator dan pulley dan mengubah gear ratio melalui penyesuaian diameter pulley. Belt adalah komponen utama lain dari sistem transmisi CVT Continuously Variable Transmission. Belt berfungsi untuk menghubungkan variator dan pulley dan mengubah gear ratio melalui penyesuaian diameter pulley. Komponen ini berfungsi untuk mengontrol torsi dan putaran mesin yang dibutuhkan untuk mengubah kecepatan. Sebuah belt pada umumnya terdiri dari bahan karet yang kuat dan tahan lama, yang membuatnya mampu menahan beban torsi yang besar. Belt juga mengandung bahan pelumas yang memungkinkan untuk berputar dengan lebih mudah dan mengurangi gesekan antar komponen. Selain belt, ada tiga komponen lain yang terdapat dalam sistem transmisi CVT. Pertama adalah variator, yang berfungsi untuk mengubah diameter pulley dan memudahkan perubahan gear ratio. Komponen ini dapat berupa pulley bergerak, yang dipasang di luar pulley statis dengan sebuah belt yang menghubungkan keduanya. Pada saat mesin digas, variator menarik belt keluar, meningkatkan diameter pulley, dan mengurangi gear ratio. Pada saat mesin dibiarkan, variator melepas belt, mengurangi diameter pulley, dan meningkatkan gear ratio. Kedua adalah pulley, yang terdiri dari dua pulley, yaitu pulley statis dan pulley bergerak. Pulley statis berfungsi untuk menahan belt di posisi yang dibutuhkan, sementara pulley bergerak berfungsi untuk mengubah gear ratio dengan menarik dan melepaskan belt. Pulley statis memiliki diameter yang tetap, sementara pulley bergerak memiliki diameter yang dapat berubah sesuai dengan jumlah gaya yang diberikan oleh variator. Ketiga adalah transmisi, yang terdiri dari beberapa gigi dan katup yang berfungsi untuk mengontrol aliran torsi. Transmisi ini memungkinkan untuk mengubah gear ratio secara elektronis atau mekanis, tergantung pada jenis transmisi yang dipilih. Transmisi ini juga memungkinkan kontrol yang lebih precis dari gear ratio, sehingga dapat mencapai putaran mesin yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang dapat dicapai dengan variator. Komponen-komponen ini bekerja sama untuk menyediakan gear ratio yang diinginkan untuk mencapai tingkat kinerja yang diinginkan. Dengan menggunakan belt untuk menghubungkan variator dan pulley, sistem transmisi CVT dapat menyediakan gear ratio yang lebih luas daripada transmisi konvensional, memungkinkan untuk mencapai kinerja lebih baik dan putaran mesin yang lebih tinggi. Dengan demikian, sistem transmisi CVT dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi biaya operasional untuk pengguna. 3. Pulley adalah komponen lain dari sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui penyesuaian diameter pulley. Pulley adalah komponen utama dalam sistem transmisi CVT atau Continuously Variable Transmission. Pulley berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui penyesuaian diameter pulley. Pulley terdiri dari dua buah pulley, yang satu disebut pulley drive dan yang lainnya disebut pulley output. Pulley drive harus memiliki diameter yang sedikit lebih besar daripada pulley output. Pulley drive terhubung secara langsung dengan mesin bekerja, pulley drive berputar dan secara bersamaan menyebabkan pulley output berputar. Karena diameter pulley drive lebih besar daripada pulley output, maka putaran mesin akan lebih tinggi daripada putaran roda. Hal ini memungkinkan transmisi untuk menyesuaikan putaran mesin dan putaran roda sesuai dengan kebutuhan. Ketika Anda menginjak pedal gas, putaran mesin akan meningkat. Ini akan menyebabkan pulley drive berputar lebih cepat dan menyebabkan diameter pulley drive menyempit. Hal ini memungkinkan pulley output untuk berputar lebih cepat dan dengan demikian meningkatkan putaran roda. Dengan demikian, transmisi dapat menyesuaikan putaran mesin dan putaran roda sesuai dengan kebutuhan. Selain pulley, terdapat dua komponen lain yang tidak kalah penting dalam sistem transmisi CVT, yaitu variator dan belt. Variator adalah sebuah mekanisme yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin dan putaran roda dengan mengubah posisi pulley drive dan pulley output. Variator mengubah posisi pulley dengan menggunakan sistem pelat cincin yang dipasang di antara kedua pulley. Belt, seperti namanya, adalah sebuah sabuk karet yang terpasang di antara pulley drive dan pulley output. Sabuk karet ini akan berputar seiring dengan putaran mesin dan pulley. Sabuk karet ini berfungsi untuk menghubungkan kedua pulley dan memungkinkan mereka untuk bergerak bersama-sama. Dengan kata lain, ketiga komponen tersebut, yaitu pulley, variator dan belt, bekerja sama untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda dengan menyesuaikan diameter pulley dan mengubah posisi pulley drive dan pulley output. Dengan demikian, transmisi CVT dapat mengubah putaran mesin dan putaran roda sesuai dengan kebutuhan. KomponenCVT Motor Matic Beserta Fungsinya - Sepeda motor matic adalah sepeda motor menggunakan sistem CVT (Continously Variable Transmission), Penerus daya ke roda pada sistem ini dengan penggerak v-belt yang tahan lama. Sistem ini menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan kecepatan dan putaran mesin,sehingga pengendara terbebas dari kehausan memindah gigi hingga lebih Jakarta - Transmisi otomatis pada motor matik merupakan bagian paling penting untuk dijaga. Soalnya perawatan transmisi otomatis yang disebut CVT ini cukup rumit dan biayannya juga tidak sedikit kalau dalam CVT ada beberapa komponen yang harus diperiksa secara berkala. Dalam prakteknya, sistem CVT ini terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan. Masing-masing komponen tersebut harus dipastikan selalu berada dalam kondisi prima agar tidak mempengaruhi kinerja perangkat yang di laman resmi Wahana Honda Motor ada 3 komponen CVT yang wajib diperiksa secara berkala. Berikut penjelasannya. 1. RollerRoller merupakan salah satu komponen di dalam CVT yang memiliki peran krusial. Alat ini digunakan sebagai pemberat komponen rumah roller atau pulley primer yang nantinya akan mempermudah rotasi perputaran pulley roller seringkali mengalami kerusakan karena kelalaian pemilik kendaraan. Hal ini biasanya disebabkan oleh penggunaan motor yang terlalu sering untuk menempuh jarak yang cukup roller yang semula berbentuk bulat, bisa berubah menjadi sedikit peyang apabila motor digunakan berkendara secara berlebihan dan tidak memberikannya waktu istirahat yang jika Anda menempuh perjalanan jarak jauh, beristirahatlah setiap 2 jam sekali. Hal ini dilakukan untuk membuat kondisi tubuh Anda tetap prima sekaligus untuk mendinginkan mesin motor yang sudah dipaksa memacu jalanan cukup lama. Karena mesin yang terlalu panas jika dipaksakan justru dapat membuatnya overheating hingga menyebabkan terjadinya mogok di hanya itu, komponen roller juga akan lebih cepat mengalami kerusakan apabila Anda berkendara secara ugal-ugalan. Seperti dengan menarik tuas gas dalam-dalam atau sekencang-kencangnya. Hal ini akan membuat komponen roller tersebut lebih cepat gundul atau aus. Akibatnya, suara tarikan gas motor Anda pun akan terdengar lebih berisik dari V-BeltV-belt merupakan sebuah komponen yang terbuat dari karet khusus dan memiliki fungsi sebagai penerus putaran dari mesin ke roda belakang. Meski terbuat dari karet, alat ini memiliki karakter tekstur yang sedikit lebih keras jika dibanding karet pada dalam motor matic, v-belt menjadi salah satu komponen yang harus selalu diperhatikan kondisinya. Sebab, komponen yang satu ini sangat rentan mengalami kerusakan baik itu berupa retakan yang muncul di beberapa bagian atau bisa juga karet v-belt sudah tidak lentur komponen ini putus saat Anda berkendara di jalan raya, risiko terburuknya motor Anda akan mogok secara tiba-tiba. Hal ini dikarenakan tidak adanya alat yang menjadi perantara atau penerus putaran dari mesin ke roda hanya itu, v-belt yang putus juga dapat merusak komponen lain di sekitar CVT. Oleh karenanya, penting bagi Anda memberikan sedikit perhatian lebih terhadap v-belt terutama saat motor matic Anda sedang diservis. Pastikan bahwa tidak ada retakan pada karet v-belt tersebut agar tetap berfungsi secara Kampas KoplingBerikutnya ada kampas kopling yang tak boleh luput dari perhatian para pemilik motor matic. Berbeda dengan kampas kopling yang terletak di motor bebek atau motor manual, kampas motor pada motor matic ini memiliki bentuk yang unik mirip dengan rem kopling ini memiliki fungsi sebagai penerus putaran yang semula berasal dari poros sekunder menuju ke bagian roda. Nah, jika Anda berkendara motor dengan menarik gas kencang sambil melakukan pengereman mendadak, hal ini dapat memicu timbulnya kerusakan pada komponen itu, meski letaknya berada di dalam sektor CVT, Anda juga harus memberikan perhatian lebih pada komponen ini agar tidak mempengaruhi pengalaman berkendara Anda selama di jalan raya. Terutama saat di tengah kemacetan, di mana kampas kopling ini sangat berpotensi mengalami kondisi artikel mengenai komponen pada CVT motor matic yang harus dilakukan pengecekan secara berkala. Pada dasarnya setiap perangkat pada kendaraan Anda harus dicek secara rutin untuk menghindari terjadinya kerusakan parah atau risiko buruk di jalanan yang dapat terjadi kapan harus melakukan pengecekan pada komponen-komponen tersebut, penting juga bagi Anda untuk memperhatikan pola berkendara yang aman selama di jalan raya. Pastikan Anda tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas dan tidak berkendara dengan kecepatan tinggi saat jalanan sedang padat. Simak Video "Lihat Lebih Dekat 'Gantengnya' Honda Brio Baru" [GambasVideo 20detik] rip/riar
Rumahroller dan komponen lainnya di dalam CVT Rumah roller adalah salah satu bagian di dalam CVT, letaknya ada di depan, fungsinya seperti gear yaitu untuk memutar v-belt.
Fadhliansyah CVT harus rutin dirawat supaya tetap fit - Para pengguna motor matik pasti pernah mendengar singkatan CVT. CVT merupakan singkatan dari Countinuously Variable Transmission. CVT adalah alat penggerak otomatis pada motor matik. Oleh karena itu, CVT berfungsi untuk meneruskan putaran dari mesin ke roda. Dalam CVT terdapat 4 komponen utama yang memegang peranan penting. BACA JUGA Apa Arti PCD di Pelek Mobil? Wajib Tahu Kalau Mau Ganti Pelek 1. Primary Sheave Secara umum, primary sheave adalah pulley utama bagian depan CVT sebagai penggerak yang langsung terhubung dengan kruk as. Fungsinya adalah sebagai penahan V-Belt.
komponenkomponen mesin motor dan fungsinya negeri ilmu. belajar dan mengenal fungsi dan komponen atau bagian mesin. yamaha indonesia tidak menjual komponen mesin kuliner. skema lampu sepeda motor berbagai tipe. detail cara kerja vva atau variable valves actuation di. pengetahuan sepeda motor gambar mesin bagian dan komponen. tugas akhir
Komponen CVT dan Fungsinya untuk Performa Motor Maksimal Sobat motorcomcom, apakah kamu sudah mengenal tentang komponen CVT pada motor? CVT atau Continuously Variable Transmission merupakan sistem transmisi otomatis yang semakin banyak digunakan pada motor modern karena keunggulannya dalam mengoptimalkan performa motor. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai komponen CVT dan fungsinya dalam meningkatkan performa motor. Yuk, simak selengkapnya! Pulley Variator Pulley Variator merupakan salah satu komponen utama pada sistem CVT. Komponen ini berfungsi untuk mengubah rasio gigi pada transmisi. Cara kerjanya cukup sederhana, yaitu saat motor melaju dengan kecepatan rendah maka diameter pulley yang besar akan memutar belt yang berada di dalamnya. Sebaliknya, ketika motor melaju dengan kecepatan tinggi, diameter pulley yang kecil akan memutar belt. Dengan begitu, pemakaian bahan bakar dapat menjadi lebih efisien. Belt CVT Komponen selanjutnya adalah belt CVT, yang berfungsi untuk mengalirkan tenaga dari mesin ke roda motor. Belt CVT pada motor modern terbuat dari bahan kualitas tinggi dan dirancang untuk tahan lama. Ketahanan belt CVT tergantung pada kualitas bahan pembuatannya serta perawatan yang tepat. Roller CVT Roller CVT berfungsi sebagai pengatur tekanan pada belt CVT. Roller CVT terdiri dari dua buah roller dengan ukuran yang berbeda, sehingga mampu mengatur tekanan secara otomatis sesuai kebutuhan. Roller CVT yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dapat menahan gesekan dengan baik, sehingga mampu meningkatkan efisiensi pada sistem transmisi. Bearing dan Seal Komponen selanjutnya yang tak kalah penting adalah bearing dan seal. Bearing berfungsi sebagai pengatur putaran pada poros dan pergerakan pulley, sedangkan seal berfungsi sebagai pelindung dari kotoran dan air. Bearing dan seal yang baik dapat memperpanjang umur dari CVT. Clutch Clutch adalah komponen yang menghubungkan antara mesin dan transmisi CVT. Fungsinya untuk mengatur putaran mesin agar tidak terjadi kerusakan pada transmisi. Pada sistem CVT, clutch terdapat pada bagian awal dan akhir sistem transmisi. Gasket CVT Gasket CVT berfungsi sebagai pengunci atau perekat pada bagian-bagian yang bergerak pada sistem CVT. Gasket yang berkualitas baik akan mampu mengurangi kebocoran oli dan kotoran pada sistem transmisi. Cooler CVT Cooler CVT berfungsi untuk menjaga suhu pada sistem transmisi agar tetap stabil. Jika suhu pada sistem transmisi terlalu tinggi, maka dapat mengurangi kinerja dan umur dari komponen CVT. Cooler CVT yang baik mampu menjaga suhu pada sistem transmisi pada suhu yang ideal, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan kinerja motor. Oil Pump Oil pump berfungsi untuk mengalirkan oli pada sistem transmisi. Oli pada sistem CVT berguna untuk melumasi komponen, mendinginkan sistem, dan juga membersihkan kotoran yang mungkin ada pada sistem transmisi. Dengan adanya oil pump yang baik, maka aliran oli pada sistem transmisi menjadi lebih baik dan efektif. Valve Body Valve body berfungsi sebagai pengatur aliran oli pada sistem transmisi CVT. Komponen ini terdiri dari beberapa valve yang dapat membuka dan menutup aliran oli. Valve body yang baik dapat meningkatkan kinerja sistem transmisi serta mencegah terjadinya kerusakan pada komponen CVT. Filter CVT Filter CVT berfungsi untuk menyaring kotoran dan partikel yang mungkin ada pada oli sistem transmisi. Dengan adanya filter CVT yang baik, maka kotoran dan partikel tersebut dapat disaring dengan baik, sehingga oli yang mengalir pada sistem transmisi menjadi lebih bersih dan aman. CVT Control Unit CVT control unit adalah komponen yang berfungsi sebagai otak pada sistem transmisi CVT. Komponen ini dapat mengatur aliran oli, memonitor kecepatan putar mesin, mengatur tekanan pada belt CVT, dan masih banyak lagi. CVT control unit yang baik dapat meningkatkan kinerja motor serta membuat sistem transmisi CVT menjadi lebih efisien dan aman. Kesimpulan Dalam sistem transmisi CVT, setiap komponen memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan performa motor. Semua komponen tersebut saling terkait dan bekerja secara bersama-sama, sehingga dapat menghasilkan performa motor yang optimal. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih komponen CVT yang berkualitas tinggi agar dapat memaksimalkan performa motor. Jangan lupa untuk selalu merawat dan memperhatikan komponen CVT pada motormu agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya, Sobat motorcomcom!
Berikutkomponen komponen CVT beserta fungsinya. 1. Komponen Pulley Primer (Fixed Primary Sheave) Komponen yang pertama yakni Pulley primer, dimana fungsinya yaitu untuk menahan V-Belt dan juga untuk memperbesar perbandingan rasio. Pada sistem transmisi CVT, komponen ini tidak bergerak dan memiliki bentuk piringan. 2. Motor matic sangat praktis digunakan dan dapat memberikan kenyamanan bagi para pengendaranya. Selain itu, motor matic sangat cocok digunakan dalam kondisi jalan yang macet serta cuaca yang dengan kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan, motor matic ini membutuhkan perawatan yang lebih dibandingkan dengan jenis motor lain. Salah satu komponen motor matic yang dikenal rumit adalah CVT. Komponen ini membutuhkan perawatan intens agar motor matic tetap dalam kondisi merupakan komponen penting pada motor matic yang menjadi pembeda dengan jenis motor lain. Komponen ini tidak dimiliki oleh motor jenis lain. CVT memiliki kepanjangan Continously Variable Transmission yang merupakan sistem penerusan daya dari putaran mesin menuju ke roda motor dengan mengandalkan dua pulley dapan dan belakang yang dihubungkan dengan dapat merawat dengan baik motor matic, Anda perlu terlebih dahulu mengenal komponen-komponen CVT motor matic berikut ini1. V-BeltSalah satu komponen penting dalam cvt motor matic adalah v-belt. Komponen ini adalah komponen penting yang merupakan salah satu penggerak roda pada ini bukan hanya terdapat di motor matic, namun juga terdapat di jenis motor lain dengan fungsi yang sama. Akan tetapi pada motor matic, V-belt menjadi komponen yang menghubungkan antara pulley depan dan pulley mempunyai masa penggunaan sehingga akan rusak pada akhirnya dan perlu diganti. V-Belt biasanya memiliki masa kadaluarsa berkisar antara km sampai km namun hal itu bergantung dari cara RollerRoller merupakan salah satu komponen penting dalam motor yang berfungsi sebagai penggerak pulley depan dan membuat belt dapat naik turun saat mesin ini berbetuk bulat kecil dimana dengan bentuknya ini dapat memudahkan variator untuk bergerak. Maka jika bentuk ini berubah, dalam artian rusak atau mengalami aus maka akan menimbulkan kerusakan saat motor untuk mengetahui kondisi roller adalah dengan membongkar dan mengangkat roller untuk mengecek kondisinya sudah rusak atau belum dan perlu diganti atau belum perlu. Kerusakannya tidak bisa dideteksi saja saat mengendarai motor, maka dari itu Anda perlu rutin mengecek kondisi Centrifugal ClutchCentrifugal clutch atau dikenal juga sebagai kampas kopling umumnya terdapat di dalam motor matic karena motor matic menggunakan kopling jenis ini menjadi pembeda dengan jenis motor lain karena memakai kopling yang berbeda jenis. Adapan fungsi dari kampas kopling ini adalah untuk meneruskan putaran yang berasal dari poros sekunder menuju ke yang kadang dilakukan oleh pengendara motor matic adalah menggunakan gas dan rem secara bersamaan sehingga dapat merusak komponen kampas kopling ini. Maka ketika ingin mengerem, kecilkan gas kecepatan untuk mencegah kerusakan pada kompas Fixed Primary SheaveFixed primary sheave adalah komponen motor beat berupa sisi bergerigi yang terhubung secara tetap dengan poros pulley primer. Bagian ini sendiri berfungsi sebagai tempat bagi V-Belt untuk melilit Sliding Primary SheaveBagian ini ada kaitannya dengan fixed primary sheave namun bagian ini tidak melekat secara tetap karena bagian ini dapat bergeser menuju ke kiri atau ke ini mempunyai fungsi untuk memperkecil ataupun memperbesar diameter yang terdapat di dalam pulley primer. Ketika bagian ini bergerak mendekati fixed primary sheave, akan membuat lilitan V-Belt menjadi terdorong dan akan membuatnya menjadi lebih Primary ShaftKomponen selanjutnya yang terdapat di dalam cvt motor matic adalah primary shaft yang disebut juga poros primer. Primary shaft ini berfungsi sebagai media penghubung pada putaran crankshaft. Bagian ini terhubung langsung ke bagian crankshaft secara tetap sehingga disebut primary Secondary Fixed SheaveBagian selanjutnya adalah secondary fixed sheave yang disebut juga pulley sekunder. Bagian ini mempunyai dua sisi yaitu sisi sliding sheave dan sisi fixed ini terhubung dengan poros sekunder. Adapun fungsi dari bagian ini yaitu untuk mengatur besar kecilnya diameter yang terdapat dalam pulley Secondary Sliding SheaveBagian ini memiliki fungsi yang sama dengan secondary fixed sheave yaitu sebagai pengatur besar kecilnya sebuah diameter yang terdapat dalam pulley dari secondary sliding sheave ini sedikit tipis jika dibandingkan dengan secondary fixed sheave. Bentuk ini bertujuan agar pergerakan dari secondary sliding sheave dapat mempengaruhi lebar lilitan pada Secondary Sheave SpringBagian ini biasanya berbentuk seperti per spiral yang biasanya ditempatkan pada pulley primer untuk mengatur pergerakan dari primary sliding pada pulley sekunder biasanya hanya akan menggunakan salah satu per spiral untuk mengatur pergerakan dari secondary sliding sheave. Posisi yang tepat dari bagian ini akan dapat menjaga sliding sheave tetap dalam kondisi SpacerSpacer berbentuk seperti logam tabung kecil yang berfungsi sebagai poros pada dinding dalam pulley agar pergeseran dinding pulley bagian dalam dapat berlangsung secara lembut dan lancar tanpa menimbulkan gesekan yang SliderKomponen selanjutnya adalah slider yang berfungsi untuk menahan dinding dalam sehingga dapat bergerak ke luar saat mendapat dorongan dari Secondary ShaftSecondary shaft terletak pada bagian secondary pulley yang berfungsi untuk menyalurkan putaran dari pulley sekunder menuju ke kopling ganda sentrifugal.13. Clutch HousingBagian ini disebut juga rumah kopling yang berfungsi untuk menyalurkan putaran dari V-Belt serta menerima putaran dari kopling sentrifugal yang selanjutnya diteruskan pada roda belakang Torsi CamKomponen ini berperan penting ketika motor menempuh jalan yang menanjak. Saat menempuh jalan yang menanjak, beban pada roda belakang motor akan meningkat dan kecepatan tersebut karena motor membutuhkan torsi yang lebih besar, untuk itu di sinilah peran torsi cam untuk meningkatkan torsi motor. Torsi cam akan menahan pulley driven atau secondary pulley untuk tidak langsung menutup agar mesin tidak Gigi ReduksiBagian terakhir pada CVT adalah gigi reduksi yang berfungsi untuk menaikkan tenaga dan mengurangi kecepatan putaran yang dibuat oleh dengan gigi reduksi ini kecepatan putaran akan berkurang namun justru melipatgandakan tenaga yang dihasilkan. Tenaga ini akan dikirimkan ke poros roda. Gigi ini berbentuk gigi helical yang miring terhadap komponen dari CVT motor matic. Dengan mengetahui komponen dari CVT ini, maka bila ada kerusakan dapat mengindentifikasinya. Jangan lupa mengecek dan melakukan perawatan motor secara rutin.

JenisStarter Berdasarkan Cara PengoperasiannyaSetelah mengetahui 8 komponen starter mobil dan cara kerjanya, mari kita simak juga tentang jenis starter berdasarkan cara pengoperasiannya. 9 Komponen Starter Mobil dan Fungsinya. Toyota Yaris Cvt 01-08-2022 Kelebihan Open Filter Mobil 01-08-2022 Indikator Oli Mobil Mati

Advertisement Transmisi atau perseneling adalah komponen powertrain kendaraan yang berfungsi menyalurkan tenaga yang diperloleh dari mesin ke roda. Namun, transmisi ini tidak hanya sekedar menyalurkan tenaga. Selain menyalurkan tenaga, transmisi juga berperan dalam proses perubahan torsi kendaraan. Untuk itu, mekanisme transmisi dibuat dari beberapa rangkaian roda gigi yang memiliki nilai perbandingan yang berbeda. Namun saat ini marak digunakan transmisi model CVT pada motor, apa itu CVT ? CVT continously variable transmission adalah transmisi yang hanya menggunakan dua pulley. Namun kedua pulley ini memiliki diameter yang bervariasi, sehingga perbandingan gigi pun bisa berubah secara berkelanjutan. Selengkapnya bisa simak ; Cara kerja transmisi otomatis sepeda motor Tipe transmisi ini lebih dikenal dengan sebutan transmisi matic atau otomatis, yang banyak dipakai pada motor-motor skutik. Apa saja komponen-komponen yang terdapat didalam CVT ? Nama Komponen Transmisi Otomatis Pada Motor 1. Fixed primary sheeve Dalam pulley primer sistem CVT ada dua bagian utama, yakni fixed primer dan sliding primer. Fixed primer sheeve adalah sisi yang terhubung secara fixed tetap ke poros pulley primer. Fungsinya sebagai tempat V belt melilit pulley. 2. Sliding primary sheeve Sementara sliding primer sheeve adalah sisi yang terhubung secara tidak tetap pada poros pulley primer. Karena sheeve ini tidak tetap maka bisa digeser ke kanan dan ke kiri. Fungsi sliding primary sheeve adalah untuk memperbesar atau memperkeil diameter dari pulley primer. Ketika sliding primary bergerak mendekati fixed primary sheeve maka jaraknya semakin dekat. Bentuk dari sheeve ini tirus sehingga saat kedua sheeve ini bergerak mendekat, lilitan V belt akan terdorong menjadi lebih melebar. 3. Roller Roller atau pemberat berfungsi untuk mengatur pergerakan sliding primer sheeve. Pemberat ini bekerja menggunakan prinsip gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yang keluar dari sebuah gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran. Namun, alur roller ini dibuat condong ke depan. Sehingga pergerakan roller tidak sepenuhnya menjauhi poros putaran namun akan dibelokan ke arah depan. Pergerakan ini akan mendorong sliding primer sheeve untuk bergerak ke depan ketika putaran pulley kencang. 4. Primary shaft Poros primer berfungsi menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley utama. Sebagai poros primer, komponen ini terhubung ke crankshaft mesin secara tetap. Sehingga RPM mesin sama dengan RPM poros primer, yang artinya RPM mesin juga sama dengan RPM pulley primer. 5. V Belt V belt adalah sabuk khusus yang terbuat dari bahan karet bercampur serat baja yang berfungsi menghubungkan putaran dari pulley primer ke pulley sekunder. Meskipun terbuat dari karet, V belt tidak memiliki daya elastisitas seperti karet pada umumnya. Karena serat sabuk terbuat dari kawat baja. Bahan karet digunakan karena sanggup menahan gesekan antara pulley primer dan sekunder. 6. Secondary fixed sheeve Pada pulley sekunder juga terdapat dua sisi, yakni sisi fixed sheeve dan sliding sheeve. Secondary fixed sheeve adalah sisi sheeve yang terhubung dengan poros sekunder secara tetap. 7. Secondary sliding sheeve Untuk secondary sliding sheeve, juga sama memiliki fungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Secondary sliding sheeve juga berbentuk tirus agar pergerakannya bisa mempengaruhi lebar lilitan V belt. 8. Secondary sheeve spring Pada pulley primer, itu ada roller yang bertugas mengatur pergerakan primer sliding sheeve. Namun pada pulley selunder hanya menggunakan sebuah pegas spiral untuk mengatur pergerakan secondary sliding sheeve. Dalam posisi normal, pegas ini akan menjaga sliding sheeve tetap rapat sehingga diameternya membesar. Namun ketika pulley primer berputar, roller tidak hanya mengatur pergerakan primer sliding sheeve, Tapi juga melawan daya pegas pada pulley sekunder. Karena V belt juga tidak memiliki daya elastisitas maka pembesaran diameter pullet primer akan membuat diameter pulley sekunder mengecil. Baca pula ; Komponen transmisi manual pada sepeda motor dan fungsinya 9. Secondary shaft Poros sekunder berfungsi meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain berikutnya yaitu kopling sentrifugal. 10. Centrifugal clutch Kampas kopling pada jenis kopling sentrifugal sangat berbeda berbeda dengan kopling manual. Kalau kopling manual, kampas kopling itu hanya berbentuk piringan namun pada kopling sentrifugal kampas kopling berbentuk seperti sepatu rem tromol. Fungsi kampas kopling sentrifugal adalah meneruskan putaran dari poros sekunder ke roda hanya apabila putaran poros sekunder pada midle RPM. Kampas kopling ini bekerja menggunakan gaya sentrifugal, jadi ketika poros sekunder berputar otomatis kampas kopling juga berputar. Putaran kampas kopling akan menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat kampas kopling bergerak lebih keluar. Sehingga bisa terhubung ke clutch housing. Baca pula ; Komponen kopling manual pada sepeda motor Cara kerja transmisi manual syncronmesh pada mobil Cara kerja transmisi manual sequential pada motor 11. Clutch housing Rumah kopling ini berbentuk seperti tromol rem, fungsinya untuk menerima putaran dari kampas kopling yang selanjutnya akan dikirim ke roda. Ketika kampas kopling berputar pada RPM rendah, gaya sentrifugal yang dihasilkan itu kecil sehingga kampas kopling tidak mampu membuat rumah kopling berputar. Namun ketika RPM mesin bertambah, gaya sentrifugal membesar dan kampas kopling akan semakin kuat menekan rumah koplong. Hasilnya terjadilah perpindahan tenaga dari kampas kopling ke rumah kopling. 12 Transmission case Rumah transmisi adalah komponen yang melindungi semua sistem transmisi dari pulley primer hingga pulley sekunder. Dengan adanya rumah transmisi, maka tidak ada material seperti debu atau air yang mampu mengganggu V belt dalam meneruskan putaran. Apakah transmisi matic perlu oli pelumas ? Sebenarnya, oli transmisi motor tidak diperlukan pelumasan. Ini karena V belt bekerja secara kering dan ketika terkena pelumas justru V belt akan selip. Pelumas matic yang sering anda ganti, itu sebenarnya hanya melumasi bagian gear belakang yang menghubungkan gigi output dari rumah kopling ke gigi yang terhubung ke roda. Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen transmisi otomatis sepeda motor dan fungsinya. Semoga bisa menambah wawasan kita. Facebook Twitter Whatsapp JTVfT2.
  • 2hjpzgy7e6.pages.dev/350
  • 2hjpzgy7e6.pages.dev/273
  • 2hjpzgy7e6.pages.dev/137
  • 2hjpzgy7e6.pages.dev/419
  • 2hjpzgy7e6.pages.dev/277
  • 2hjpzgy7e6.pages.dev/25
  • 2hjpzgy7e6.pages.dev/73
  • 2hjpzgy7e6.pages.dev/6
  • komponen cvt dan fungsinya